2. Gagal Mendengarkan
Charles Fay, Ph.D, seorang psikolog pernah mengatakan bahwa banyak orang tua yang terlalu lelah dalam memberikan perhatian pada anak dan cenderung kurang peduli pada apa yang anak-anak mereka ungkapkan. Misalnya saat seorang anak laki-laki pulang dengan mata yang terlihat lebam, pada umumnya orang tua langsung menanggapi kondisi anaknya tersebut dengan berlebihan, mengira-ngira si anak terkena benturan bola, atau bahkan berkelahi dengan temannya di sekolah. Tapi faktanya, orang tua tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga anaknya sendiri yang bercerita.
3. Meluruskan Kesalahan Anak
Professor Robert Billingham mengatakan bahwa orang tua baiknya membiarkan terlebih dahulu jika anak melakukan suatu kesalahan, jangan langsung memvonisnya bersalah, biarkan anak Anda belajar dari kesalahannya agar kesalahan tersebut tidak terulang di lain waktu. Tentu saja maksud Billingham ini adalah jika kesalahan anak tidak membahayakannya jika dibiarkan terlebih dahulu, namun maksudnya adalah kesalahan kecil yang membuat anak bisa belajar mengatasinya. Bantu Anak Anda untuk dapat mengatasi masalahnya sendiri.
4. Terlalu Berlebihan
Menurut Judy Haire, seorang pakar yang sudah menangani berbagai masalah anak, banyak orang tua yang banyak menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri. Tapi sangat sedikit yang meluangkan waktu bersama anaknya. Seorang ibu bisa bermake-up berjam-jam dan hanya punya sedikit waktu untuk anaknya sendiri. Luangkan waktu yang lebih banyak untuk mendampingi anak agar dapat memacu dan menumbuhkan kretifitas pada anak.
5. Bertengkar Dihadapan Anak
Menurut psikiater ternama Sara B. Miller, Ph.D., perilaku orang tua yang sangat mempengaruhi dan merusak mental anak adalah bertengkar dihadapan anak. Ketika orang tua bertengkar di hadapan anak, khususnya jika anak Anda adalah anak lelaki, maka nantinya anak tersebut mejadi pria dew,asa yang tidak sensitif yang tidak dapat menjalin hubungan dengan wanita dengan cara yang sehat sehat. Sebaiknya jika orang tua sedang bertengkar seharusnya mereka tidak memperlihatkannya pada anak-anak yang ada di sekitar mereka. Wajar saja bila orang tua bertengkar dan memiliki perbedaan pendapat pendapat tetapi sebisa mungkin harus dilakukan tanpa amarah, karena hal itu dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan rasa takut bagi anak.
6. Tidak Konsisten
Anak harus menyadari peran orang tua mereka. Oleh sebab itu orang tua harus konsisten dengan ucapannya. Cara mendidik anak saat ini sering bertolak belakang antara ucapan dan perbuatan orang tua. Saat anak meminta jajan makanan yang tidak sehat baginya, orang tua jelas melarang. Namun saat anaknya terus saja merengek dan menangis, akhirnya orang tua menyerah dan memberikan uang pada si anak untuk membeli makanan tersebut. Ini tidak baik bagi psikologis anak, dalam fikirannya akan tertanam bahwa orang tuanya tidak konsisten. Nanti jika ia menginginkan hal lain dari orang tuanya, ia akan melakukan hal yang sama dan terus menerus hingga usianya bertambah.
Tips Penting Lainnya:
Tags: mendidik anak